Senin, 16 April 2012

Vitamin B6


Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

Daging, ikan, dan unggas (itik, ayam, dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau, dan buah berwarna ungu.

Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah, dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik, dan sawan.

Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa.

Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan, dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.


Sumber : Majalah Info Obat

Kamis, 12 April 2012

Vitamin B3, (Niacin)


Dua koenzim yang dibentuk vitamin B3, NAD dan NADP di butuhkan untuk beberapa aktivitas metabolisme, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol.

Vitamin B3 memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino tritophan. Vitamin B3 membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.

Daging, unggas (ayam, itik dll), dan ikan merupakan sumber utama vitamin B3, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. jamur, asparagus, dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.

Kekurangan vitamin B3 dapat mengakibatkan pellagra yang menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare, dan dementia.

Gejala kekurangan vitamin B3 lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing, dan kebingungan mental. kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.

Vitamin B3 dalam jumlah besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah, dan gula darah. gejala-gejala seperti muntah, lidah membengkak, dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah

Sumber : majalah Info Obat

Vitamin B2 (Riboflavin)


Vitamin B2 berfungsi sebagai koenzim yang membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia.

Vitamin B2 berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan vitamin B2 karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan.

Selain itu, vitamin B2 dianggap mampu mencegah migrain karena dipresumsikan bahwa vitamin B2 membantu mengurangi pelebaran atau dilatasi dari pembuluh darah yang menyebabkan migrain.

Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk vitamin B2. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung vitamin B2; Brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.

Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan vitamin B2. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir. Hal ini juga dapat menyebabkan kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, keretakan pada sudut mulut.

Suber : Majalah Info Obat

Vitamin B1 (Thiamin)


Vitamin B1 merupakan koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi, sistem syaraf dan otot.

Daging, susu, telur, ragi hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian kacang polong, semangka, tiram, oatmeal, dan tepung terigu merupakan sumber vitamin B1 yang sangat baik.

Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan kulit kering, kulit bersisik, dan daya tahan tubuh berkurang. Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan beri-beri yang dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.

Penggunaan vitamin B1 yang melebihi normal dapat mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.


Sumber : Majalah Info Obat Edisi 16 Agustus - 15 September 2008

Rabu, 11 April 2012

Vitamin B, Obat Pegal dan Nyeri Otot


Tidak banyak dari kita yang menyadari betapa pentingnya vitamin B dalam tubuh manusia. Ada delapan jenis vitamin B yang semuanya larut dalam air. Yaitu :
Karakteristik ini menyebabkan vitamin B mudah diserap dan habis dalam tubuh kita sehingga harus segera diganti secara rutin.

Ini artinya vitamin B tidak dapat disimpan dengan baik dalam tubuh. Kekurangan vitamin B secara umun menyebabkan rasa letih, stres dan tidak bertenaga.

Apabila digunakan secara kombinasi vitamin B memiliki efek sinergis sehingga memberikan lebih banyak manfaat.

Vitamin B1, B6 dan B12 dikenal juga sebagai vitamin syaraf dan otot karena manfaatnya yang cukup besar untuk redakan nyeri syaraf dan nyeri otot.

Banyak obat yang beredar dipasaran yang mengbinasikan ketiga vitamin ini dengan indikasi mencegah dan menyembuhkan keadaan kefisiensi vitamin neurotropik, gangguan sistem syaraf (neuralgia), neuritis perifer, neuritia optik, polineuritis, nyeri dibahu, pinggang dan tulang punggung.

Kehadiran vitamin B kompleks secara umum mampu meningkatkan metabolisme, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu menjaga sistem kondisi syaraf manusia, dan mendorong pertumbuhan sel-sel yang dapat membuat kulit dan otot kita lebih sehat.

Meskipun bekerja secara bersamaan, masing-masing vitamin B dalam B kompleks memiliki fungsi yang berbeda-beda namun saling melengkapi.


Sumber : Majalah Info Obat Edisi 16 Agustus - 15 September 2008

Senin, 09 April 2012

Vitamin A, Vitamin untuk Mata

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Vitamin A penting untuk memelihara sel kornea dan epitel dari penglihatan juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.

Vitamin A diproduksi oleh dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati tersedia dalam bentuk betakaroten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang membuat jumlah vitamin A yang disarankan, diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikrogram RE perhari untuk pria dan 800 mikrogram untuk wanita.

KEKURANGAN VITAMIN A

Kekurangan vitamin A dapat mengakibat konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan seng. Vitamin A dapat disimpan di dalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan vitamin A tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.

Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan.

Kekurangan vitamin A juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi, dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi.

Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.

KERACUNAN VITAMIN A

Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen.

Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare, dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala, dan lemah otot.

SUMBER VITAMIN A

Sayur-sayuran dan buah-buahan, merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon.

Kandungan vitamin A pada ubi jalar bervariasi tergantung dari jenisnya. Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroren per 100gram, ubi jalar merah yang berwarna kuning emas mengandung 2900 mkg (9675 SI), dan ubi jalar merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Makin pekat warna jingganya, makin tinggi kadar betakaroten yang merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh.

Ubi jalar merah juga sangat kaya akan pro vitamin A atau retinol. Bayangkan dalam 100 gr ubi jalar merah terkandung 2310 mkg (setara dengan 1 tablet vitamin A). Bahkan dibandingkan bayam atau kangkung, kandungan vitamin A ubi jalar merah masih setingkat lebih tinggi. Daging, ayam, hati, susu, keju, mentega, dan telur juga mengandung vitamin A.

Begitu banyak sumber vitamin A alami, mengapa harus meminum suplemen vitamin A?.


Sumber : Majalah Info Obat, Edisi 16 Agustus-15 September 2008


VITAMIN, Sehat atau Racun


Pernah dengar istilah vitamin?... Pasti pernah, bahkan kita sering mengkonsumsinya. Tahu apa gunanya vitamin?... Sebagian besar pasti tahu, yaitu untuk memelihara kesehatan tubuh. Tetapi bagaimana vitamin bisa menjadi racun?.
Vitamin merupakan senyawa penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membantu proses metabolisme. Vitamin tidak dapat diproduksi di dalam tubuh melainkan harus kita tambahkan dari luar melalui makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Selain itu, vitamin juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh, dan pembekuan darah.

Ada beberapa macam vitamin
  1. vitamin larut dalam lemak, yaitu vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, dan Vitamin K.
  2. vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
Vitamin ditemukan dalam berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, daging, ikan, dan produk susu. kadar vitamin dalam makanan tersebut tergantung dari jenis makanan itu sendiri termasuk penyimpanan dan pengolahannya. penyimpanan dan pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam makanan.
Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K, apabila di konsumsi berlebih, maka kelebihannya akan disimpan dalam lemak tubuh, yang pada akhirnya akan terakumulasi dan berbahaya untuk tubuh kita. Alih-alih semakin sehat, kondisi tubuh kita malah semakin memburuk karena vitamin yang kita minum malah menjadi racun.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan C memiliki sifat kebalikannya. Konsumsi yang berlebihan, akan dikeluarkan (diekskresikan) lewat urin. Makanya, tidak ada untungnya mengkonsumsi vitamin B dan C secara berlebihan karena kelebihannya akan langsung dibuang.
Vitamin berguna bagi tubuh kita terutama untuk menjaga kesehatan, tetapi mengkonsumsinya secara berlebihan juga tidak ada gunanya, bahkan bisa menjadi racun bagi tubuh kita.